Zero, Sumenep – Komunitas Gubuk Literasi Indonesia (GLI) sukses menyelenggarakan lomba tingkat kecamatan sekaligus peringatan anniversary pertama di Pendopo Kecamatan Guluk-Guluk, Kabupaten Sumenep, Minggu (24/08/2025).
Acara berlangsung meriah sejak pukul 08.00 WIB hingga selesai, menghadirkan berbagai elemen masyarakat dan generasi muda.
M. Rozien Abqoriy, Founder GLI, menekankan bahwa momen tersebut bukan sekadar ulang tahun, melainkan juga menjadi ajang refleksi bagi generasi muda.
“Saya kira, kita generasi muda wajib merefleksikan kembali bukan kemerdekaan ini. Di balik fenomena generasi muda yang banyak terpolarisasi hanya karena berbeda satu sama lain,” ujarnya.
Dia menambahkan bahwa sejarah kemerdekaan Indonesia dibangun oleh generasi muda yang bersatu.
“Apa kita sudah mengenal identitas kita sebagai pemuda, anak bangsa, anak-anak yang terdidik, akankan kita sudah mengetahui makna serta tujuan kita apa dalam berkehidupan, berbangsa dan bernegara?,” ungkapnya.
Rozien juga menyoroti kondisi generasi muda saat ini yang sering terpengaruh perbedaan, dan mengajak semua pihak untuk membangun kesadaran kolektif demi kebaikan bangsa.
“Tanpa kita mau menyadari, bahwa saat kita memiliki kesadaran kolektif untuk kebaikan bangsa ini, sistem sosial ini, maka peradaban yang lebih baik dan Indonesia emas 2045 lebih mudah terwujud, tidak akan menjadi angin semu,” jelasnya.
Ummi Aini Fawaidatul Hasanah, Ketua Panitia, menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya lomba sekaligus perayaan anniversary GLI.
“Adanya lomba ini adalah bentuk representasi kita sebagai pemuda yang sadar bahwa kita memiliki tanggung jawab dalam menjaga nilai dan kemerdekaan ini,” ucap Nila, sapaan akrabnya.
Dia menekankan bahwa kegiatan ini bukan sekadar perayaan, tetapi ajakan untuk memperkuat komitmen bersama dalam memajukan literasi.
“Kita bersama dalam menumbuhkan budaya literasi dan semoga gubuk literasi ini terus menjadi ruang belajar, ruang tumbuh agar semakin banyak generasi yang mencintai ilmu, membaca dan juga menulis. Semoga juga makin banyak yang mau bergabung, ikut berkarya dan berjuang memajukan literasi agar kita dapat membangun peradaban yang lebih baik itu,” pungkasnya.
K. Muhammad Affan Adzim, pengasuh Pondok Pesantren Annuqayah, turut hadir dan menyampaikan orasi kebangsaan, menekankan pentingnya literasi bagi pemuda sebagai bagian dari menjaga nilai kemerdekaan.
“Bangsa yang maju bukan hanya bangsa yang kuat secara ekonomi, tetapi juga bangsa yang kokoh tradisi literasinya. Pemuda harus menjadi motor penggerak perubahan lewat ilmu pengetahuan,” tutupnya.
Acara ini menjadi bukti bahwa semangat kemerdekaan dapat dirayakan secara produktif.
Melalui literasi, generasi muda Guluk-Guluk diharapkan mampu menjadi garda terdepan dalam membangun peradaban yang lebih baik untuk Indonesia.