Komisi III Murka! Ketua DPRD Sumenep Dinilai Langgar Aturan Soal Galian C Ilegal

- Wartawan

Sabtu, 26 April 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Anggota Komisi III DPRD Sumenep, Akhmadi Yasid

Anggota Komisi III DPRD Sumenep, Akhmadi Yasid

SUMENEP – Rekomendasi terkait penindakan aktivitas galian C ilegal di Kabupaten Sumenep hingga kini belum diserahkan kepada aparat penegak hukum (APH), Sabtu (26/4).

Surat rekomendasi tersebut saat ini masih berada di meja Ketua DPRD Sumenep dan belum diproses lebih lanjut. Dokumen itu merupakan hasil pembahasan internal di lingkungan Komisi III, yang mencakup temuan aktivitas galian C tanpa izin di sejumlah wilayah.

Hingga hari ini, belum ada tindak lanjut untuk meneruskan rekomendasi tersebut ke aparat yang berwenang. Proses penyampaian rekomendasi masih menunggu keputusan lebih lanjut dari pimpinan DPRD.

Dalam waktu dekat, DPRD Sumenep berencana mengundang para pelaku usaha galian C untuk membahas persoalan perizinan agar kegiatan tersebut dapat berjalan sesuai dengan ketentuan hukum di Provinsi Jawa Timur.

Sebelumnya, Ketua DPRD Sumenep Zainal Arifin mengaku tidak ingin langsung menindaklanjuti rekomendasi tersebut tanpa mempertimbangkan langkah yang lebih matang. Ia menegaskan akan mencari solusi yang berbeda dari apa yang direkomendasikan Komisi III.

“Saya tidak ingin melanjutkan itu sebelum saya mengambil langkah. Saya akan mengambil langkah yang berbeda dengan rekomendasi Komisi III,” lanjutnya.

Sikap tersebut mendapat respon keras dari Komisi III DPRD Sumenep. Anggota Komisi III, Akhmadi Yasid, menegaskan bahwa rekomendasi itu merupakan keputusan resmi sebagai alat kelengkapan dewan dan wajib ditindaklanjuti.

“Prinsipnya begini Mas, kita di Komisi III itu sudah melakukan berbagai tahapan berkaitan masalah tambang ilegal, sehingga memunculkan rekomendasi itu. Sehingga dipastikan rekomendasi yang disampaikan Komisi III itu merupakan keputusan resmi sebagai alat kelengkapan dewan,” ujar Akhmadi Yasid.

Akhmadi menyebut, jika ada pihak yang menghalangi tindak lanjut rekomendasi resmi tersebut, tindakan itu bisa dikategorikan sebagai contempt of parlement, sebuah bentuk pelanggaran terhadap kewenangan lembaga legislatif.

“Maka ketika ada pihak yang ‘menghalangi’ tindak lanjut rekomendasi itu, kita nilai sebagai tindakan contempt of parlement, karena itu jelas melanggar aturan. Tugas pimpinan itu menindaklanjuti apapun yang menjadi keputusan alat kelengkapan dewan, bukan menghalangi apalagi bertindak berlawanan dengan hasil rekomendasi,” katanya.

Tak hanya itu, ia juga menyentil pihak-pihak yang mulai mengaitkan persoalan ini dengan kepentingan politik 2029. Menurutnya, hal tersebut terlalu dini dan justru terkesan menggelikan.

“Bagi kami, pernyataan dimaksud justru lucu dan menggelikan, kenapa? Ingat bro pimpinan, ini baru beberapa bulan pemerintahan Bismillah Melayani 2 berjalan, kok sudah berpikir kepentingan 2029 urusan pilkada,” cetusnya.

Ia menambahkan, Komisi III mendukung aktivitas pertambangan selama para pelaku usaha melengkapi izin sesuai ketentuan, sehingga retribusi/pajak, dan pengelolaan lingkungan bisa berjalan dengan baik.

“Intinya kita tidak alergi penambang, karena pembangunan butuh sumber daya mereka. Tapi urusan izin ya harus dilengkapi dong biar berbanding lurus dengan yang mereka terima, karena ketika mereka berizin daerah juga dapat bagian retribusi atau pajak, tata kelola lingkungan juga bisa dimanage dengan baik,” pungkasnya.

Berita Terkait

BAKIS Desak Kejari Sumenep Tindaklanjuti Laporan Dugaan Penyelewengan Dana Desa Guluk-Guluk
HAMD Gandeng BEM FKIP Unisma Gelar Seminar Inspiratif
Audit Dana Desa Batang-Batang Daya Mulai Diproses Inspektorat Sumenep
Belanja RSUD Anwar Dinilai Janggal, Aktivis Minta Segera Audit
Warga Kangean Sumenep Geruduk Kantor Kecamatan, Tolak Survei Migas KEI
Polres Sumenep Gelar Pemeriksaan Kesehatan Gratis untuk Warga
Kontroversi Penyelenggaraan Ritmik Madura, Beda Pernyataan DLH dan Panitia
Warga Arjasa Tolak Keras Rencana Survei Migas di Laut Kangean

Berita Terkait

Jumat, 20 Juni 2025 - 13:27 WIB

BAKIS Desak Kejari Sumenep Tindaklanjuti Laporan Dugaan Penyelewengan Dana Desa Guluk-Guluk

Kamis, 19 Juni 2025 - 15:33 WIB

HAMD Gandeng BEM FKIP Unisma Gelar Seminar Inspiratif

Rabu, 18 Juni 2025 - 16:24 WIB

Belanja RSUD Anwar Dinilai Janggal, Aktivis Minta Segera Audit

Senin, 16 Juni 2025 - 16:38 WIB

Warga Kangean Sumenep Geruduk Kantor Kecamatan, Tolak Survei Migas KEI

Senin, 16 Juni 2025 - 14:03 WIB

Polres Sumenep Gelar Pemeriksaan Kesehatan Gratis untuk Warga

Berita Terbaru

Eks Ketua DPRD Jawa Timur (Kusnadi)

Hukum

Eks Ketua DPRD Sebut Gubernur Tahu Persis Alur Dana Hibah

Jumat, 20 Jun 2025 - 10:35 WIB

Istimewa

News

HAMD Gandeng BEM FKIP Unisma Gelar Seminar Inspiratif

Kamis, 19 Jun 2025 - 15:33 WIB