Zero.co.id, Sumenep – Aroma busuk dugaan praktik pungutan liar (pungli) di tubuh Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Sumenep semakin menyengat. Seorang aktivis, Bagas Normahendra, mengaku bukan hanya menyuarakan kritik, tapi juga mengalami langsung tindakan oknum petugas yang disebutnya meminta uang tanpa dasar hukum yang jelas.(20/11/25)
Bagas menyebut, ia dimintai uang sebesar Rp300 ribu oleh oknum petugas saat melakukan proses pergantian pelat nomor dan balik nama kendaraan bermotor. Ironisnya, pungutan itu dilakukan tanpa nota resmi dari pihak kepolisian.
“Sebelum saya membayar, saya sengaja mengaktifkan kamera HP untuk merekam. Setelah rekaman berjalan, saya lakukan pembayaran. Ini bukan sekadar isu, tapi fakta,” tegas Bagas kepada wartawan.
Praktik serupa, kata Bagas, juga dialami beberapa masyarakat lain yang sedang melakukan proses administrasi kendaraan. Nominal yang diminta pun disebut seragam: Rp300 ribu.
Namun, usai kritik kerasnya terhadap kinerja Satlantas Polres Sumenep viral, Bagas justru menerima telepon dari seseorang dan meminta pihaknya untuk ngopi dengan salah satu anggota Satlantas.
Lebih mencurigakan lagi, ia mendapat informasi bahwa orang yang mengajak ngopi itu memang sudah bertemu dengan salah satu anggota Satlantas di sebuah warung.
“Memang ada ya, orang tak dikenal menghubungi saya, tapi saya abaikan,” ujarnya.
Sorotan Tajam untuk Kasat Lantas
Sejak Satlantas Polres Sumenep dipimpin oleh AKP Ninit Titis Dewiyani, satuan ini disebut-sebut kerap menjadi sorotan publik karena berbagai keluhan masyarakat. Alih-alih terbuka, pihak Satlantas dinilai tertutup dan lamban memberikan klarifikasi.
Bagas mendesak Bid Propam Polda Jatim segera turun tangan melakukan pemeriksaan internal menyeluruh, bukan hanya terhadap oknum petugas, tapi juga terhadap Kasat Lantas dan seluruh Kanit yang berada dalam struktur komando.
“Ini soal kepercayaan publik terhadap Polri. Kalau dibiarkan, masyarakat akan makin hilang kepercayaan. Harus ada tindakan tegas dan transparansi,” pungkasnya.
Hingga berita ini dinaikkan, Kasat Lantas AKP Ninit Titis Dewiyani belum memberikan keterangan resmi meskipun redaksi mencoba menghubungi berkali-kali