Zero, Surabaya – Pemilik media yang juga Ketua Serikat Perusahaan Pers (SPS) Jawa Timur menilai Biro Administrasi Pimpinan (Biro AdPim) Sekretariat Daerah Jawa Timur tidak menjalankan fungsinya secara maksimal. Ia bahkan menyebut biro tersebut layak dibubarkan karena dianggap tidak mampu menjaga citra Gubernur dan Wakil Gubernur.
Dalam catatannya, ia menyampaikan bahwa Biro AdPim seharusnya menjadi garda depan dalam menjaga nama baik kepala daerah. Namun, pada praktiknya, biro yang dipimpin Pulung Chausar dinilai tidak mampu mengantisipasi kritik publik, termasuk saat Gubernur Khofifah mendapat sorotan tajam di media sosial.
“Sayangnya, saat Gubernur Khofifah babak belur dihantam netizen, termasuk suara lantang advokat M Sholeh yang mengkritisi kinerja gubernur, Biro AdPim tidak tampak hadir. Sejumlah netizen bahkan mengusulkan agar Khofifah ditukar dengan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi,” tulisnya.
Selain itu, ia juga menyoroti kualitas rilis kegiatan gubernur yang dikirim ke media. Menurutnya, judul rilis tidak menarik, penggunaan kata berlebihan, hingga makna yang multitafsir membuat informasi tersebut tidak layak tayang.
“Pada era sebelumnya, saat masih bernama Biro Humas dan Protokol Setdaprov, lembaga ini mampu mendekatkan gubernur dengan media. Rilis yang dikirim mampu menampilkan pimpinan sebagai sosok pro-rakyat,” ujarnya.
Dari sisi anggaran, ia mengungkapkan selama hampir dua tahun Biro AdPim tidak mengalokasikan dana publikasi secara merata di media. Anggaran disebut hanya diberikan kepada media tertentu, sementara sebagian besar tidak mendapatkan akses.
“Sebagai ketua SPS Jatim, sejumlah media bertanya ke saya apakah memang tidak ada anggaran publikasi kegiatan gubernur. Saya jawab ada, tetapi hanya media yang dipilih saja,” ungkapnya.
Ia juga menyinggung pengalaman wartawan media Pojok Kiri yang sempat berkomunikasi langsung dengan Gubernur Khofifah terkait rencana advertorial pertumbuhan ekonomi Jatim. Meskipun gubernur menyetujui, pelaksanaan oleh staf Biro AdPim dinilai tidak sesuai harapan.
“Kasihan Bu Khofifah, punya staf Biro AdPim tetapi membiarkan nama baiknya babak belur dihantam publik. Lebih baik bubarkan saja Biro AdPim,” pungkasnya.
Penulis : Abd. Ghafur
Editor : Zakiyatul Maulidiyah