BEM Se-Sumenep Gelar Aksi Tolak Gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto

- Reporter

Jumat, 21 November 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto : Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi BEM se-Kabupaten Sumenep menggelar aksi penolakan gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto di depan Gedung DPRD Sumenep Baru, Kamis (20/11/2025).

Foto : Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi BEM se-Kabupaten Sumenep menggelar aksi penolakan gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto di depan Gedung DPRD Sumenep Baru, Kamis (20/11/2025).

Zero.co.id, Sumenep – Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Kabupaten Sumenep menggelar demonstrasi di depan Gedung DPRD Sumenep Baru, Kamis (20/11/2025). Aksi ini menjadi sikap moral mahasiswa menolak rencana pemberian gelar Pahlawan Nasional kepada Presiden RI ke-2, Soeharto.

Aksi diawali dengan doa bersama untuk korban pelanggaran HAM berat pada masa Orde Baru—yang menurut mahasiswa tidak boleh dihapus dari ingatan publik ataupun ditinggalkan dalam penyusunan kebijakan negara.

Dalam orasinya, mahasiswa menegaskan bahwa DPRD sebagai representasi rakyat memiliki kewajiban memastikan setiap kebijakan nasional sejalan dengan nilai keadilan, kemanusiaan, serta amanat reformasi. Mereka menilai wacana pemberian gelar pahlawan kepada Soeharto merupakan distorsi moral negara, sekaligus penyimpangan arah kebijakan yang abai terhadap sejarah kelam Orde Baru.

Koordinator BEM Sumenep (BEMSU) menyampaikan kajian resmi yang mencakup aspek historis, hukum, dan moral. Kajian tersebut menyoroti:

  • praktik KKN sistemik pada masa Orde Baru yang bertentangan dengan TAP MPR XI/1998,

  • daftar panjang pelanggaran HAM berat, mulai Tragedi 1965–66, Tanjung Priok, Talangsari, DOM Aceh–Papua, hingga penculikan aktivis 1997–98 sesuai amanat UU 26/2000,

  • rekam jejak otoritarianisme, pembredelan pers, hingga pembatasan ruang demokrasi.

Menurut mahasiswa, persyaratan untuk menerima gelar Pahlawan Nasional sebagaimana diatur dalam UU 20/2009 jelas tidak terpenuhi—khususnya poin tidak mengkhianati bangsa dan memiliki kelakuan baik.

Dalam aksi tersebut, mahasiswa menyampaikan lima tuntutan resmi, antara lain:

  1. DPRD Sumenep menyatakan penolakan resmi terhadap rencana pemberian gelar Pahlawan Nasional kepada Soeharto.

  2. Mendorong pemerintah pusat mencabut KEPPRES 116/TK/2025.

  3. Mengawal pelaksanaan TAP MPR XI/1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dari KKN.

  4. Mendukung percepatan penyelesaian kasus-kasus HAM berat.

  5. Membuka ruang dialog tiga pihak: mahasiswa, DPRD, dan masyarakat.

    Ketua BEM Universitas Annuqayah (BEM UA), Ubaidillah (Obed), menegaskan bahwa aksi ini merupakan panggilan moral mahasiswa untuk menjaga arah reformasi.

    “Kami menolak glorifikasi figur yang menyisakan luka sejarah. Negara wajib adil pada korban,” seru Obed dalam orasinya.

    Obed yang juga aktivis PMII Guluk-Guluk menilai bahwa penganugerahan gelar pahlawan kepada figur kontroversial berpotensi mencederai sejarah dan melukai rasa keadilan publik.

    Di akhir aksi, salah satu anggota DPRD Sumenep bersama Koordinator BEMSU dan Koordinator Lapangan menandatangani nota kesepakatan resmi menolak pemberian gelar Pahlawan Nasional kepada Soeharto. Penandatanganan ini menjadi bentuk komitmen politik DPRD sekaligus legitimasi terhadap tuntutan mahasiswa.

Berita Terkait

Polemik UNIBA Madura Makin Panas: Mahasiswa Ungkap Ketakutan Atas Tekanan Akademik dari Rektor
Mahasiswa UNIBA Madura Tuding Rektor Inkonsisten, Laporan Resmi Akan Diajukan ke Ombudsman, Kemdikbud dan KY
Rektor UNIBA Madura Dianggap Lempar Batu Sembunyi Tangan dalam Polemik Denda
Rektor UNIBA Madura Dinilai Penyebab Utama Kekacauan Duta Kampus
Heboh! Ketua Panitia Duta Kampus UNIBA Madura Diduga Memeras Mahasiswa Rp 50 Ribu, Senat Langsung Bertindak!
Nama Baik UNIBA Madura Terancam: Turnamen Menpora Cup Disindir ‘Ajang Amburadul’
Penanaman Hexa Reef di Tlangoh Wujud Komitmen PHE WMO Dukung Ekosistem Laut yang Sehat dan Produktif
Babinsa Koramil 0826-11 Batumarmar Lakukan Pendampingan Agar Tanaman Jagung Sukse
Tag :

Berita Terkait

Minggu, 23 November 2025 - 02:46 WIB

Polemik UNIBA Madura Makin Panas: Mahasiswa Ungkap Ketakutan Atas Tekanan Akademik dari Rektor

Sabtu, 22 November 2025 - 15:13 WIB

Mahasiswa UNIBA Madura Tuding Rektor Inkonsisten, Laporan Resmi Akan Diajukan ke Ombudsman, Kemdikbud dan KY

Sabtu, 22 November 2025 - 14:33 WIB

Rektor UNIBA Madura Dianggap Lempar Batu Sembunyi Tangan dalam Polemik Denda

Sabtu, 22 November 2025 - 03:31 WIB

Rektor UNIBA Madura Dinilai Penyebab Utama Kekacauan Duta Kampus

Jumat, 21 November 2025 - 14:12 WIB

Nama Baik UNIBA Madura Terancam: Turnamen Menpora Cup Disindir ‘Ajang Amburadul’

Berita Terbaru