JUSTFORCE UNIBA Madura Resmi Dideklarasikan, Angkat Isu “Ambang Batas Militer dalam Ranah Sipil”

- Reporter

Minggu, 30 November 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto : Para pemateri, panitia, dan peserta berpose bersama seusai rangkaian acara Deklarasi dan Diskusi Publik JUSTFORCE UNIBA Madura bertema “Ambang Batas Militer dalam Ranah Sipil”, yang digelar di Ruang Rapat Bappeda Kabupaten Sumenep, Minggu (30/11/2025). Foto ini menggambarkan antusiasme dan kolaborasi mahasiswa dalam membangun ruang intelektual kritis dan dialog akademik.

Foto : Para pemateri, panitia, dan peserta berpose bersama seusai rangkaian acara Deklarasi dan Diskusi Publik JUSTFORCE UNIBA Madura bertema “Ambang Batas Militer dalam Ranah Sipil”, yang digelar di Ruang Rapat Bappeda Kabupaten Sumenep, Minggu (30/11/2025). Foto ini menggambarkan antusiasme dan kolaborasi mahasiswa dalam membangun ruang intelektual kritis dan dialog akademik.

Zero.co.id, Sumenep – Komunitas JUSTFORCE UNIBA Madura resmi dideklarasikan pada Minggu (30/11/2025). Momentum kelahiran komunitas berbasis kajian sosial-politik ini ditandai dengan penyelenggaraan Diskusi Publik bertema “Ambang Batas Militer dalam Ranah Sipil”, yang dihadiri mahasiswa, akademisi, dan pegiat kajian dari berbagai wilayah.

Deklarasi disatukan dengan forum diskusi kritis tersebut sebagai langkah awal JUSTFORCE UNIBA Madura dalam membangun ruang intelektual yang independen, progresif, dan fokus pada isu-isu kebangsaan serta dinamika penegakan hukum Indonesia.

Diskusi publik menghadirkan tiga pemateri dengan latar belakang berbeda, sehingga menghadirkan diskursus yang komprehensif dan kaya sudut pandang.

1. Arif Rahman, S.H., M.H. (Akademisi)

Arif Rahman mengulas batasan keterlibatan militer dalam ranah sipil melalui pendekatan akademis dan konstitusional. Ia menegaskan pentingnya supremasi sipil dalam negara demokratis serta perlunya pemisahan wewenang yang jelas antara TNI dan institusi sipil.

2. Mahbub Junaidi, S.H. (Pengamat)

Pengamat sosial-politik Mahbub Junaidi menyoroti dinamika keamanan dan politik yang kerap dijadikan alasan perluasan kewenangan militer. Ia mengingatkan bahwa setiap pelibatan militer di ranah sipil harus berlandaskan regulasi yang tegas, agar tidak mengganggu keseimbangan demokrasi.

3. Sulaisi Abdurrozaq, S.H.I., M.I.P. (Praktisi)

Dari perspektif praktisi, Sulaisi Abdurrozaq memaparkan realitas koordinasi antara institusi sipil dan militer di lapangan. Ia menekankan pentingnya sinergi, namun tetap dalam koridor kontrol, pengawasan, dan pembatasan kewenangansehingga tidak terjadi tumpang tindih.

Ketua Umum JUSTFORCE UNIBA Madura, Mohammad Ferdi Dwi Hidayat, menyampaikan optimismenya atas lahirnya komunitas ini.

“Kami berharap JUSTFORCE menjadi ruang berkembang bagi mahasiswa—tempat berdiskusi, mengkaji isu-isu besar, dan melahirkan gagasan baru. Semoga komunitas ini mampu mencetak mahasiswa yang kompetitif, baik di tingkat daerah maupun nasional,” ujarnya.

Ferdi menambahkan bahwa komunitas ini akan terus mengadakan kajian rutin, kegiatan edukatif, dan pelatihan untuk memperkuat kapasitas intelektual serta daya saing para anggotanya.

Deklarasi dan diskusi publik ini berlangsung dengan penuh antusiasme. Hadirnya JUSTFORCE UNIBA Madura diharapkan menjadi energi baru bagi mahasiswa untuk berkontribusi dalam perkembangan wacana sosial-politik, memperkuat tradisi berpikir kritis, serta menyuarakan perspektif akademik yang membangun bagi Indonesia.

Berita Terkait

Kurir SPX di Kecamatan Bluto dan Pendamping Desa Saling Lapor, Polisi Lakukan Pendalaman
Babinsa Koramil 0826-06/Pademawu Laksanakan Kegiatan Pendampingan Luas Tambah Tanam (LTT)
Koramil 0826-13/Pasean Laksanakan kegiatan komunikasi sosial (Komsos)
Polres Sumenep Masih Bungkam, Kasus Dugaan Penganiayaan Anak Tak Kunjung Tetapkan Tersangka
Fenomena Curhat Berujung Perselingkuhan Marak di Sumenep, Nilai Kesetiaan Rumah Tangga Dipertanyakan
Kasi Humas Polres Sumenep Akui Kasus Kekerasan Anak Naik Penyidikan, Tapi Diam Saat Ditanya Penetapan Tersangka
Kasus Penganiayaan Kurir SPX: Kapolsek Bluto Klaim Senin Kirim SPDP, Rabu Penetapan Tersangka
Hari Anti Korupsi: Dear Jatim Sumenep Gelar Aksi Bisu Soroti Maraknya Korupsi

Berita Terkait

Sabtu, 20 Desember 2025 - 08:57 WIB

Kurir SPX di Kecamatan Bluto dan Pendamping Desa Saling Lapor, Polisi Lakukan Pendalaman

Kamis, 18 Desember 2025 - 07:30 WIB

Babinsa Koramil 0826-06/Pademawu Laksanakan Kegiatan Pendampingan Luas Tambah Tanam (LTT)

Kamis, 18 Desember 2025 - 07:19 WIB

Koramil 0826-13/Pasean Laksanakan kegiatan komunikasi sosial (Komsos)

Kamis, 18 Desember 2025 - 00:14 WIB

Polres Sumenep Masih Bungkam, Kasus Dugaan Penganiayaan Anak Tak Kunjung Tetapkan Tersangka

Rabu, 17 Desember 2025 - 10:16 WIB

Fenomena Curhat Berujung Perselingkuhan Marak di Sumenep, Nilai Kesetiaan Rumah Tangga Dipertanyakan

Berita Terbaru