SUMENEP – Pagelaran acara Ritmik Madura yang dijadwalkan berlangsung malam ini, Sabtu (14/6/2025), di kawasan depan Pendopo Keraton Sumenep, memicu kekhawatiran sejumlah pihak, Sabtu (14/6).
Sebab, hingga hari pelaksanaan, panitia acara belum juga melakukan koordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) setempat, terutama terkait penanganan kebersihan.
Minimnya komunikasi itu dinilai bertolak belakang dengan semangat program Sumenepku Bersih yang sedang digalakkan Pemerintah Kabupaten Sumenep sebagai langkah nyata menjadikan kota lebih sehat dan tertib.
“Kami dari DLH tidak menerima surat atau pemberitahuan resmi dari panitia, padahal seharusnya pemberitahuan itu masuk minimal H-2 sebelum acara digelar. Acara besar lainnya ada yang H-1 bulan sudah bersuratan ke kita,” jelas Koordinator Kebersihan DLH Sumenep, Jamil, saat ditemui wartawan.
Ia mengaku heran karena agenda sebesar itu bisa berlangsung tanpa pemberitahuan, padahal potensi sampah dari kegiatan tersebut cukup besar dan bisa berdampak langsung pada kondisi lingkungan di jantung kota.
“Kalau tidak ada koordinasi seperti ini, siapa yang bertanggung jawab kalau area bekas acara jadi kumuh?” tambahnya.
Jamil menegaskan, setiap bentuk kegiatan di ruang publik harusnya mempertimbangkan efek lingkungan, apalagi bila melibatkan massa dalam jumlah banyak.
“Kalau mau bikin acara, harusnya pikir juga dampaknya,” tegasnya lagi.
Sampai berita ini dinaikkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak penyelenggara. Sementara itu, sejumlah warganet dan pemerhati lingkungan mulai bersuara di media sosial, menuntut agar ke depan panitia acara apapun wajib berkoordinasi dengan DLH. Tujuannya jelas: menjaga wajah kota tetap bersih, rapi, dan nyaman bagi semua warga