TIMES IN, Crypto News – Perang dagang antara Amerika Serikat dan China kembali memanas dan langsung mengguncang pasar kripto, termasuk Bitcoin.
Ketegangan tarif ini berdampak signifikan terhadap harga aset digital, memicu volatilitas tinggi di awal pekan. Harga Bitcoin kembali mengalami penurunan pada Selasa, 8 April 2025 pukul 02.48 WIB.
Berdasarkan data Bloomberg, harga Bitcoin turun sebesar 1,16 persen ke level $78.169. Sepanjang perdagangan intraday, Bitcoin sempat menyentuh titik tertinggi di $80.936 dan titik terendah di $74.561.
Fluktuasi tajam ini mencerminkan tingginya ketegangan di pasar aset digital. Penyebab utama tekanan harga ini adalah konflik dagang antara Amerika Serikat dan China.
Setelah Presiden Donald Trump menetapkan tarif baru untuk sejumlah produk China, pemerintah Beijing membalas dengan tarif 34 persen terhadap barang-barang asal AS.
Kondisi tersebut membuat investor global kehilangan minat terhadap aset berisiko seperti kripto. Mereka memilih keluar sementara dari pasar untuk menghindari kerugian lebih lanjut.
Volatilitas Tinggi, Investor Cermati Peluang
Meski situasi terlihat negatif, beberapa pelaku pasar justru memanfaatkan koreksi ini sebagai peluang beli.
Mereka percaya bahwa penurunan saat ini bersifat sementara dan merupakan bagian dari siklus pasar yang wajar. Analis mencatat bahwa volume pembelian meningkat ketika harga menyentuh level support kuat di bawah $75.000.
Hal ini menunjukkan bahwa kepercayaan investor terhadap prospek jangka panjang Bitcoin masih tinggi.
Para trader juga mencermati sentimen jangka pendek dan menyesuaikan strategi dengan fluktuasi pasar. Pendekatan ini membuat pasar tetap dinamis meskipun dalam tekanan.
Menanti Halving, Optimisme Tetap Terjaga
Selain ketegangan dagang, perhatian pasar juga mulai tertuju pada momentum halving Bitcoin yang diperkirakan terjadi dalam beberapa minggu ke depan.
Halving akan mengurangi suplai Bitcoin baru dan secara historis telah mendorong harga naik. Analis mengimbau investor untuk tetap tenang menghadapi gejolak harga.
Pendekatan jangka panjang dan analisis mendalam akan menjadi kunci dalam mengambil keputusan investasi di tengah pasar yang tidak menentu.