Tak Lagi Sekadar Wacana, Provinsi Madura Didorong Naik Meja Presiden

- Wartawan

Sabtu, 24 Mei 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Momen diskusi di UTM, membahas Provinsi Madura  didorong segara naik meja Presiden Prabowo Subianto.

Momen diskusi di UTM, membahas Provinsi Madura didorong segara naik meja Presiden Prabowo Subianto.

BANGKALANWacana pembentukan Provinsi Madura kini berubah menjadi gerakan konkret. Dalam pertemuan besar di Universitas Trunojoyo Madura (UTM), Sabtu (24/5), para tokoh kunci Madura resmi menyepakati satu langkah strategis: mendorong agar pembentukan provinsi baru itu segera dibahas di meja Presiden Prabowo Subianto.

Pertemuan ini menghadirkan empat bupati se-Madura, ketua DPRD, ulama dari Bassra, akademisi, serta Panitia Pembentukan Provinsi Madura (P3M).

Semua menyatakan komitmen penuh untuk memperjuangkan status provinsi sendiri demi kesejahteraan masyarakat Madura.

“Tindak lanjut ke depan yang penting saya kira, karena harus meyakinkan pemerintah pusat. Langkah kongkritnya ya melobi Presiden agar segera ada jalan keluar,” tegas Ahmadi Yasid, anggota Komisi III DPRD Sumenep dari Fraksi PKB.

Langkah itu dianggap penting, sebab moratorium daerah otonomi baru sejak 2014 terus menjadi penghalang. Namun Ketua P3M, H. A. Zaini, menegaskan bahwa semua syarat administratif sudah lama terpenuhi.

“Semua tahapan pembentukan provinsi telah kami lalui. Proses ini bukan sesuatu yang baru, melainkan sudah dimulai sejak wacana pembangunan Jembatan Suramadu mencuat,” ujarnya.

Bupati Sampang, Slamet Junaidi, menambahkan bahwa empat kabupaten di Madura sudah siap jika harus melalui tahapan pemekaran. “Semua siap, karena yang kita pikirkan adalah kepentingan bersama masyarakat Madura,” katanya.

Forum tersebut menyimpulkan satu langkah utama: menyusun skema pertemuan resmi dengan Presiden Prabowo dalam waktu dekat, agar wacana lama itu benar-benar naik ke level keputusan tertinggi.

Jika tak ada aral, perjuangan panjang rakyat Madura untuk menjadi provinsi sendiri akhirnya benar-benar memasuki fase penentuan.

Berita Terkait

BAKIS Desak Kejari Sumenep Tindaklanjuti Laporan Dugaan Penyelewengan Dana Desa Guluk-Guluk
HAMD Gandeng BEM FKIP Unisma Gelar Seminar Inspiratif
Audit Dana Desa Batang-Batang Daya Mulai Diproses Inspektorat Sumenep
Belanja RSUD Anwar Dinilai Janggal, Aktivis Minta Segera Audit
Warga Kangean Sumenep Geruduk Kantor Kecamatan, Tolak Survei Migas KEI
Polres Sumenep Gelar Pemeriksaan Kesehatan Gratis untuk Warga
Kontroversi Penyelenggaraan Ritmik Madura, Beda Pernyataan DLH dan Panitia
Warga Arjasa Tolak Keras Rencana Survei Migas di Laut Kangean

Berita Terkait

Jumat, 20 Juni 2025 - 13:27 WIB

BAKIS Desak Kejari Sumenep Tindaklanjuti Laporan Dugaan Penyelewengan Dana Desa Guluk-Guluk

Kamis, 19 Juni 2025 - 15:33 WIB

HAMD Gandeng BEM FKIP Unisma Gelar Seminar Inspiratif

Rabu, 18 Juni 2025 - 16:24 WIB

Belanja RSUD Anwar Dinilai Janggal, Aktivis Minta Segera Audit

Senin, 16 Juni 2025 - 16:38 WIB

Warga Kangean Sumenep Geruduk Kantor Kecamatan, Tolak Survei Migas KEI

Senin, 16 Juni 2025 - 14:03 WIB

Polres Sumenep Gelar Pemeriksaan Kesehatan Gratis untuk Warga

Berita Terbaru

Eks Ketua DPRD Jawa Timur (Kusnadi)

Hukum

Eks Ketua DPRD Sebut Gubernur Tahu Persis Alur Dana Hibah

Jumat, 20 Jun 2025 - 10:35 WIB

Istimewa

News

HAMD Gandeng BEM FKIP Unisma Gelar Seminar Inspiratif

Kamis, 19 Jun 2025 - 15:33 WIB