Pelayanan RSUD Moh. Anwar Dikeluhkan, Pasien BPJS Diperlakukan Tak Adil

- Wartawan

Senin, 26 Mei 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Rumah Sakit Umum Daerah Moh. Anwar Sumenep.

Rumah Sakit Umum Daerah Moh. Anwar Sumenep.

SUMENEP – Warga Sumenep makin gerah dengan pelayanan di RSUD dr. H. Moh. Anwar. Di bawah kepemimpinan Dr. Erliyanti M.Kes, bukannya membaik, keluhan justru makin menumpuk, Senin (26/5).

Keluhannya pun beragam mulai dari sikap perawat yang seenaknya, pasien BPJS yang diperlakukan beda, sampai dugaan kamar rawat yang bisa “dipesan” lewat jalur dalam.

Adit, salah satu warga, bilang kalau perawat sudah gak ada lagi rasa empati. Hal-hal kecil yang harusnya jadi bentuk perhatian malah dikesampingkan.

“Beberapa oknum perawat ketika mengantarkan makanan kepada pasien tidak diantar ke dalam, hanya ditaruh di luar dengan muka judes,” ungkapnya.

Keluhan serupa juga datang dari Robet. Dia terang-terangan curiga ada perlakuan beda antara pasien umum dan yang pakai BPJS.

“Kalau menggunakan BPJS, kurang pelayanan yang baik bahkan obat untuk pasien terputus,” katanya. Menurutnya, ini bukan soal teknis. Ini soal mentalitas pelayanan yang makin amburadul.

Yang bikin publik makin resah, ada cerita warga yang bawa pasien dalam kondisi kritis tapi malah ditolak dengan alasan klise: kamar penuh.

“Pernah membawa pasien yang kritis, tapi oknum dari pihak RSUD mengatakan kalau ruangannya sudah penuh,” katanya.

Tapi setelah dia hubungi kenalannya yang punya akses ke orang dalam rumah sakit, sikap petugas langsung berubah.

“Ketika menelpon salah satu orang yang mempunyai kenalan orang dari RSUD, pihak oknum tersebut langsung menawarkan dan bahkan lengkap dengan BPJSnya,” tambahnya.

Masyarakat mendesak perubahan. RSUD milik publik, bukan tempat main koneksi. Semua pasien harusnya punya hak yang sama, tanpa pandang status atau siapa yang mereka kenal.

Sampai berita ini dimuat, Dr. Erliyanti M.Kes belum memberi tanggapan meski sudah dikonfirmasi lewat WhatsApp.

Berita Terkait

BAKIS Desak Kejari Sumenep Tindaklanjuti Laporan Dugaan Penyelewengan Dana Desa Guluk-Guluk
HAMD Gandeng BEM FKIP Unisma Gelar Seminar Inspiratif
Audit Dana Desa Batang-Batang Daya Mulai Diproses Inspektorat Sumenep
Belanja RSUD Anwar Dinilai Janggal, Aktivis Minta Segera Audit
Warga Kangean Sumenep Geruduk Kantor Kecamatan, Tolak Survei Migas KEI
Polres Sumenep Gelar Pemeriksaan Kesehatan Gratis untuk Warga
Kontroversi Penyelenggaraan Ritmik Madura, Beda Pernyataan DLH dan Panitia
Warga Arjasa Tolak Keras Rencana Survei Migas di Laut Kangean

Berita Terkait

Jumat, 20 Juni 2025 - 13:27 WIB

BAKIS Desak Kejari Sumenep Tindaklanjuti Laporan Dugaan Penyelewengan Dana Desa Guluk-Guluk

Kamis, 19 Juni 2025 - 15:33 WIB

HAMD Gandeng BEM FKIP Unisma Gelar Seminar Inspiratif

Rabu, 18 Juni 2025 - 16:24 WIB

Belanja RSUD Anwar Dinilai Janggal, Aktivis Minta Segera Audit

Senin, 16 Juni 2025 - 16:38 WIB

Warga Kangean Sumenep Geruduk Kantor Kecamatan, Tolak Survei Migas KEI

Senin, 16 Juni 2025 - 14:03 WIB

Polres Sumenep Gelar Pemeriksaan Kesehatan Gratis untuk Warga

Berita Terbaru

Eks Ketua DPRD Jawa Timur (Kusnadi)

Hukum

Eks Ketua DPRD Sebut Gubernur Tahu Persis Alur Dana Hibah

Jumat, 20 Jun 2025 - 10:35 WIB

Istimewa

News

HAMD Gandeng BEM FKIP Unisma Gelar Seminar Inspiratif

Kamis, 19 Jun 2025 - 15:33 WIB