Masyarakat Desa Kapedi Keluhkan Ketimpangan, Musdes Dinilai Tak Inklusif

- Wartawan

Selasa, 13 Mei 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

ket. Foto; Balai desa Kapedi

ket. Foto; Balai desa Kapedi

SUMENEP – Warga Dusun Aeng Bato, Desa Kapedi, Kecamatan Bluto, Sumenep, Jawa Timur, menyuarakan kekecewaannya atas ketimpangan partisipasi dalam pembangunan desa, Selasa (13/5).

Mereka merasa tidak pernah dilibatkan dalam forum musyawarah desa (Musdes), yang seharusnya menjadi ruang utama penyampaian aspirasi masyarakat.

Kondisi tersebut membuat Dusun Aeng Bato merasa terpinggirkan. Menurut warga, sejak lama mereka nyaris tak mendapatkan kesempatan untuk ikut serta dalam perencanaan pembangunan maupun pengambilan keputusan desa.

“Selama ini dusun kami seperti tidak dianggap. Musyawarah Dusun (Musdus) saja tidak pernah diadakan di sini, apalagi Musdes,” ujar N.H, salah satu warga yang merasa kecewa atas sikap pemerintah desa.

Keluhan tersebut mencuat setelah warga Dusun Aeng Bato terpaksa melakukan perbaikan jalan rusak secara swadaya. Jalan tersebut merupakan akses utama masyarakat untuk beraktivitas, namun telah lama luput dari perhatian pemerintah desa.

Pernyataan Pejabat (Pj) Kepala Desa Kapedi yang mengatakan bahwa segala kebutuhan masyarakat harus diajukan secara resmi melalui Musdes pun menuai kritik tajam. Warga menilai pernyataan tersebut mencerminkan lemahnya inisiatif dan kepekaan sosial dari pemerintah desa.

“Kalau harus menunggu keluhan resmi, lalu siapa yang memantau kondisi masyarakat? Seharusnya pemimpin itu aktif, bukan menunggu,” tambah warga lainnya.

Kritik ini memperkuat sorotan terhadap kepemimpinan desa yang dianggap belum mampu menjangkau semua lapisan masyarakat secara adil.

Aeng Bato, sebagai salah satu dusun yang lokasinya cukup jauh dari pusat desa, berharap adanya pembenahan sistem komunikasi dan keterlibatan publik yang lebih menyeluruh ke depan.

Masyarakat meminta agar Musdes tidak hanya menjadi rutinitas administratif, tetapi forum yang benar-benar inklusif dan melibatkan seluruh wilayah dusun tanpa terkecuali.

Berita Terkait

BAKIS Desak Kejari Sumenep Tindaklanjuti Laporan Dugaan Penyelewengan Dana Desa Guluk-Guluk
HAMD Gandeng BEM FKIP Unisma Gelar Seminar Inspiratif
Audit Dana Desa Batang-Batang Daya Mulai Diproses Inspektorat Sumenep
Belanja RSUD Anwar Dinilai Janggal, Aktivis Minta Segera Audit
Warga Kangean Sumenep Geruduk Kantor Kecamatan, Tolak Survei Migas KEI
Polres Sumenep Gelar Pemeriksaan Kesehatan Gratis untuk Warga
Kontroversi Penyelenggaraan Ritmik Madura, Beda Pernyataan DLH dan Panitia
Warga Arjasa Tolak Keras Rencana Survei Migas di Laut Kangean

Masyarakat Desa Kapedi Keluhkan Ketimpangan, Musdes Dinilai Tak Inklusif

- Wartawan

Selasa, 13 Mei 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

ket. Foto; Balai desa Kapedi

ket. Foto; Balai desa Kapedi

SUMENEP – Warga Dusun Aeng Bato, Desa Kapedi, Kecamatan Bluto, Sumenep, Jawa Timur, menyuarakan kekecewaannya atas ketimpangan partisipasi dalam pembangunan desa, Selasa (13/5).

Mereka merasa tidak pernah dilibatkan dalam forum musyawarah desa (Musdes), yang seharusnya menjadi ruang utama penyampaian aspirasi masyarakat.

Kondisi tersebut membuat Dusun Aeng Bato merasa terpinggirkan. Menurut warga, sejak lama mereka nyaris tak mendapatkan kesempatan untuk ikut serta dalam perencanaan pembangunan maupun pengambilan keputusan desa.

“Selama ini dusun kami seperti tidak dianggap. Musyawarah Dusun (Musdus) saja tidak pernah diadakan di sini, apalagi Musdes,” ujar N.H, salah satu warga yang merasa kecewa atas sikap pemerintah desa.

Keluhan tersebut mencuat setelah warga Dusun Aeng Bato terpaksa melakukan perbaikan jalan rusak secara swadaya. Jalan tersebut merupakan akses utama masyarakat untuk beraktivitas, namun telah lama luput dari perhatian pemerintah desa.

Pernyataan Pejabat (Pj) Kepala Desa Kapedi yang mengatakan bahwa segala kebutuhan masyarakat harus diajukan secara resmi melalui Musdes pun menuai kritik tajam. Warga menilai pernyataan tersebut mencerminkan lemahnya inisiatif dan kepekaan sosial dari pemerintah desa.

“Kalau harus menunggu keluhan resmi, lalu siapa yang memantau kondisi masyarakat? Seharusnya pemimpin itu aktif, bukan menunggu,” tambah warga lainnya.

Kritik ini memperkuat sorotan terhadap kepemimpinan desa yang dianggap belum mampu menjangkau semua lapisan masyarakat secara adil.

Aeng Bato, sebagai salah satu dusun yang lokasinya cukup jauh dari pusat desa, berharap adanya pembenahan sistem komunikasi dan keterlibatan publik yang lebih menyeluruh ke depan.

Masyarakat meminta agar Musdes tidak hanya menjadi rutinitas administratif, tetapi forum yang benar-benar inklusif dan melibatkan seluruh wilayah dusun tanpa terkecuali.

Berita Terkait

BAKIS Desak Kejari Sumenep Tindaklanjuti Laporan Dugaan Penyelewengan Dana Desa Guluk-Guluk
HAMD Gandeng BEM FKIP Unisma Gelar Seminar Inspiratif
Audit Dana Desa Batang-Batang Daya Mulai Diproses Inspektorat Sumenep
Belanja RSUD Anwar Dinilai Janggal, Aktivis Minta Segera Audit
Warga Kangean Sumenep Geruduk Kantor Kecamatan, Tolak Survei Migas KEI
Polres Sumenep Gelar Pemeriksaan Kesehatan Gratis untuk Warga
Kontroversi Penyelenggaraan Ritmik Madura, Beda Pernyataan DLH dan Panitia
Warga Arjasa Tolak Keras Rencana Survei Migas di Laut Kangean

Berita Terkait

Jumat, 20 Juni 2025 - 13:27 WIB

BAKIS Desak Kejari Sumenep Tindaklanjuti Laporan Dugaan Penyelewengan Dana Desa Guluk-Guluk

Kamis, 19 Juni 2025 - 15:33 WIB

HAMD Gandeng BEM FKIP Unisma Gelar Seminar Inspiratif

Rabu, 18 Juni 2025 - 16:24 WIB

Belanja RSUD Anwar Dinilai Janggal, Aktivis Minta Segera Audit

Senin, 16 Juni 2025 - 16:38 WIB

Warga Kangean Sumenep Geruduk Kantor Kecamatan, Tolak Survei Migas KEI

Senin, 16 Juni 2025 - 14:03 WIB

Polres Sumenep Gelar Pemeriksaan Kesehatan Gratis untuk Warga

Berita Terbaru

Eks Ketua DPRD Jawa Timur (Kusnadi)

Hukum

Eks Ketua DPRD Sebut Gubernur Tahu Persis Alur Dana Hibah

Jumat, 20 Jun 2025 - 10:35 WIB

Istimewa

News

HAMD Gandeng BEM FKIP Unisma Gelar Seminar Inspiratif

Kamis, 19 Jun 2025 - 15:33 WIB