Hasil Budidaya Lobster di Kampung Lobster Banyuwangi Tembus Pasar Ekspor

- Wartawan

Senin, 21 April 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Banyuwangi – Indonesia memang terkenal dengan gugusan pantai dan pulau-pulau indah yang membentang luas menawarkan keindahan.

Tak hanya menawarkan keindahannya saja. Gugusan pulau itu juga memberikan cukup banyak keistimewaan tersendiri. Seperti yang ada di Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi.

Berada didaerah dekat pesisir pantai, Desa Bangsring Kabupaten Banyuwangi terkenal sebagai salah satu daerah yang memiliki garis pantai terpanjang di Jawa Timur.

Dengan melihat potensi alam yang luar biasa itu. Ada satu kampung yang bernama “Kampung Lobster”, terletak di Desa Bangsring bangkit dan terus mengembangkan potensinya melalui pusat budidaya dan sentra kuliner lobster laut.

Bahkan, dari keteguhan dan hasil budidaya lobster di Kampung Lobster tersebut bisa tembus pasar ekspor Internasional hingga ke Taiwan dan Tiongkok.

Suwardi, Manager Kampung Lobster mengatakan pengunjung dapat menikmati produk kuliner seafood lobster yang sangat segar diambil langsung dari keramba budidaya di perairan laut, persis di depan resto Kampung Lobster.

“Kampung Lobster berdiri sejak 2020, juga menawarkan wisata selam melihat langsung ekosistem budidaya lobster di bawah laut dan wisata kuliner aneka olahan seafood, lobster dan ikan”, kata Suwardi kepada Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani yang saat itu berkesempatan mengunjungi Kampung Lobster seperti dilansir dari kabarbanyuwangi, Senin (21/4/2025).

Menurutnya, saat ini pihaknya telah mengembangkan sekitar 300 keramba, masing-masing keramba tersebut berisi 50 hingga 100 benih lobster.

“Budidaya lobster kita mulai dari tahap awal yaitu berupa bibit. Kita membesarkannya di dasar laut dengan kedalaman 15 sampai 20 meter,” ujar Suwardi

Selanjutnya masih menurut Suwardi, lobster diberi pakan khusus berupa kerang yang masih hidup untuk menjaga kualitas lobster yang dihasilkan. 

“Kita memberikan kerang itu harus segar, nggak boleh mati karena akan memicu bakteri-bakteri yang tidak baik untuk lobster. Makanannya kerang karena proteinnya tinggi, bagus untuk perkembangan lobster,” jelasnya.

Selain itu dirinya menjelaskan, karena Kampung Lobster juga sebagai tempat traveling, bagi para pengunjung atau penyelam juga bisa merasakan secara langsung memberi pakan ke lobster sekali sehari.

“Salah satu alasan kami memilih Bangsring karena ekosistem penyelam di sini sudah tersedia,” katanya.  

Lobster siap diambil dari laut ketika beratnya sudah mencapai standar sekitar 165 gram.

Sementara, lobster yang dibudidaya adalah lobster pasir dan dan lobster mutiara. Keduanya punya profil rasa yang serupa. 

“Kami kirim ekspor rata-rata perbulan sekitar 100 – 200 kg,” katanya.

Selain itu, di Kampung Lobster juga ditawarkan olahan lobster sedap dengan resep yang istimewa. Bagi penikmat citarasa asli olahan laut, mereka juga menyediakan lobster rebus.

“Kami juga ada menu ikan laut, kepiting, kerang, juga cumi. Tidak hanya lobster,” tandasnya.

Sementara itu, Bupati Banyuwangi mengaku sangat mengapresiasi budidaya lobster ini. Menurut Ipuk, ini adalah bentuk hilirisasi.

Dari budidaya lobster di keramba-keramba bawah laut hingga bisa dinikmati menjadi produk kuliner. Sekaligus ada unsur pemberdayaan warga setempat. 

“Apalagi Kampung Lobster ini melibatkan puluhan warga lokal Bangsring yang menjadi karyawannya. Saya sangat senang karena berdampak positif pada warga lokal,” katanya.

Selain itu, Bupati Ipuk juga meminta untuk tetap menjaga kebersihan lingkungan laut.

“Tolong jaga kebersihan lingkungan sekitar sini, karena laut yang terjaga menjadi habitat yang baik bagi para penghuni laut,” pintanya.

Berita Terkait

BAKIS Desak Kejari Sumenep Tindaklanjuti Laporan Dugaan Penyelewengan Dana Desa Guluk-Guluk
HAMD Gandeng BEM FKIP Unisma Gelar Seminar Inspiratif
Audit Dana Desa Batang-Batang Daya Mulai Diproses Inspektorat Sumenep
Belanja RSUD Anwar Dinilai Janggal, Aktivis Minta Segera Audit
Warga Kangean Sumenep Geruduk Kantor Kecamatan, Tolak Survei Migas KEI
Polres Sumenep Gelar Pemeriksaan Kesehatan Gratis untuk Warga
Kontroversi Penyelenggaraan Ritmik Madura, Beda Pernyataan DLH dan Panitia
Warga Arjasa Tolak Keras Rencana Survei Migas di Laut Kangean

Berita Terkait

Jumat, 20 Juni 2025 - 13:27 WIB

BAKIS Desak Kejari Sumenep Tindaklanjuti Laporan Dugaan Penyelewengan Dana Desa Guluk-Guluk

Kamis, 19 Juni 2025 - 15:33 WIB

HAMD Gandeng BEM FKIP Unisma Gelar Seminar Inspiratif

Rabu, 18 Juni 2025 - 16:24 WIB

Belanja RSUD Anwar Dinilai Janggal, Aktivis Minta Segera Audit

Senin, 16 Juni 2025 - 16:38 WIB

Warga Kangean Sumenep Geruduk Kantor Kecamatan, Tolak Survei Migas KEI

Senin, 16 Juni 2025 - 14:03 WIB

Polres Sumenep Gelar Pemeriksaan Kesehatan Gratis untuk Warga

Berita Terbaru

Eks Ketua DPRD Jawa Timur (Kusnadi)

Hukum

Eks Ketua DPRD Sebut Gubernur Tahu Persis Alur Dana Hibah

Jumat, 20 Jun 2025 - 10:35 WIB

Istimewa

News

HAMD Gandeng BEM FKIP Unisma Gelar Seminar Inspiratif

Kamis, 19 Jun 2025 - 15:33 WIB