Sempit Berpikir Sebab Stagnasi Kemajuan

- Wartawan

Jumat, 25 April 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

( M. Rozien Abqoriy )

( M. Rozien Abqoriy )

SERINGKALI kita menjumpai ide-ide dan penemuan yang cemerlang dari kaum terdidik atau kalangan yang memiliki semangat pemikiran inovatif dalam bidang tertentu.

Namun, kita juga tahu bahwa tidak semua orang dapat memahami hal ini, dan seringkali ditemukan pertentangan dan perdebatan yang berkepanjangan.

Belajar tanpa berpikir tidaklah berguna, tapi berpikir tanpa belajar sangatlah berbahaya,” ucap Bung Karno.

Tidak hanya itu, saling menyalahkan dan mengklaim kebenaran sendiri juga menjadi penyebab kurangnya pemikiran yang mendalam.

Sempitnya perspektif juga berdampak pada hilangnya nilai-nilai luhur. Misalnya, banyak di antara kita yang alergi terhadap istilah kepentingan karena menganggapnya selalu berkonotasi negatif, padahal tidak semua kepentingan memiliki konotasi demikian.

Seseorang yang terbuka dan mau berpikir kritis akan menemukan berbagai alternatif pemikiran tanpa perlu mengklaim kebenaran sendiri.

Sikap bijaksana seperti ini sangat diperlukan dalam memahami berbagai hal. Contoh lainnya adalah istilah politik, yang sering dianggap sebagai sesuatu yang kotor karena penyalahgunaan kekuasaan oleh beberapa oknum.

Padahal, jika kita menelisik lebih dalam, politik sejatinya adalah seni mengatur masyarakat untuk mencapai kebaikan bersama, seperti yang dikatakan oleh Plato, Filsuf Yunani Kuno: “Pemimpin yang bijak tidak mencari kekuasaan, tapi menggunakan kekuasaan untuk kebaikan bersama.”

Lalu, bagaimana cara kita mengembangkan pemikiran alternatif dan berpikir kritis? Minimal, kita bisa mulai dengan banyak bertanya dan berdialog dengan keterbukaan hati dan pikiran.

Dengan cara ini, kita tidak hanya mau didengar, tetapi juga siap mendengar. Memiliki perspektif yang luas akan membantu kita terbuka terhadap berbagai pendapat dan tidak terburu-buru mengambil kesimpulan tentang salah dan benar atau baik dan buruk.

Banyak tokoh penemu teori dan alat canggih di dunia ini yang berawal dari mempertanyakan banyak hal dan berinteraksi dengan banyak orang, sehingga lahirlah ide-ide yang membawa kemajuan.

Sebagai penutup, Albert Einstein, pemilik teori relativitas asal Jerman, mengatakan, “Pikiran yang terbuka adalah kunci untuk memahami dunia yang terus berubah.”

 

*Oleh : M. Rozien Abqoriy (Rakyat Sipil dan Founder Gubuk Literasi Indonesia)

Berita Terkait

Makna Pengorbanan Pada Sesama di Hari Raya Idul Adha 1446 H
Makna Pengorbanan Pada Sesama di Hari Raya Idul Adha 1446 H
Makna Pengorbanan Pada Sesama di Hari Raya Idul Adha 1446 H
Banyak Masalah Karena Tidak Membaca: Aplikasi Hermeneutika Subjektif Ala Gadamer
Jika Saksi Diminta Diam, Jelas Hukum Dipermainkan
Jika Saksi Diminta Diam, Jelas Hukum Dipermainkan
Jika Saksi Diminta Diam, Jelas Hukum Dipermainkan
Copot Said Abdullah dari Ketua Banggar DPR RI

Sempit Berpikir Sebab Stagnasi Kemajuan

- Wartawan

Jumat, 25 April 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

( M. Rozien Abqoriy )

( M. Rozien Abqoriy )

SERINGKALI kita menjumpai ide-ide dan penemuan yang cemerlang dari kaum terdidik atau kalangan yang memiliki semangat pemikiran inovatif dalam bidang tertentu.

Namun, kita juga tahu bahwa tidak semua orang dapat memahami hal ini, dan seringkali ditemukan pertentangan dan perdebatan yang berkepanjangan.

Belajar tanpa berpikir tidaklah berguna, tapi berpikir tanpa belajar sangatlah berbahaya,” ucap Bung Karno.

Tidak hanya itu, saling menyalahkan dan mengklaim kebenaran sendiri juga menjadi penyebab kurangnya pemikiran yang mendalam.

Sempitnya perspektif juga berdampak pada hilangnya nilai-nilai luhur. Misalnya, banyak di antara kita yang alergi terhadap istilah kepentingan karena menganggapnya selalu berkonotasi negatif, padahal tidak semua kepentingan memiliki konotasi demikian.

Seseorang yang terbuka dan mau berpikir kritis akan menemukan berbagai alternatif pemikiran tanpa perlu mengklaim kebenaran sendiri.

Sikap bijaksana seperti ini sangat diperlukan dalam memahami berbagai hal. Contoh lainnya adalah istilah politik, yang sering dianggap sebagai sesuatu yang kotor karena penyalahgunaan kekuasaan oleh beberapa oknum.

Padahal, jika kita menelisik lebih dalam, politik sejatinya adalah seni mengatur masyarakat untuk mencapai kebaikan bersama, seperti yang dikatakan oleh Plato, Filsuf Yunani Kuno: “Pemimpin yang bijak tidak mencari kekuasaan, tapi menggunakan kekuasaan untuk kebaikan bersama.”

Lalu, bagaimana cara kita mengembangkan pemikiran alternatif dan berpikir kritis? Minimal, kita bisa mulai dengan banyak bertanya dan berdialog dengan keterbukaan hati dan pikiran.

Dengan cara ini, kita tidak hanya mau didengar, tetapi juga siap mendengar. Memiliki perspektif yang luas akan membantu kita terbuka terhadap berbagai pendapat dan tidak terburu-buru mengambil kesimpulan tentang salah dan benar atau baik dan buruk.

Banyak tokoh penemu teori dan alat canggih di dunia ini yang berawal dari mempertanyakan banyak hal dan berinteraksi dengan banyak orang, sehingga lahirlah ide-ide yang membawa kemajuan.

Sebagai penutup, Albert Einstein, pemilik teori relativitas asal Jerman, mengatakan, “Pikiran yang terbuka adalah kunci untuk memahami dunia yang terus berubah.”

 

*Oleh : M. Rozien Abqoriy (Rakyat Sipil dan Founder Gubuk Literasi Indonesia)

Berita Terkait

Makna Pengorbanan Pada Sesama di Hari Raya Idul Adha 1446 H
Makna Pengorbanan Pada Sesama di Hari Raya Idul Adha 1446 H
Makna Pengorbanan Pada Sesama di Hari Raya Idul Adha 1446 H
Banyak Masalah Karena Tidak Membaca: Aplikasi Hermeneutika Subjektif Ala Gadamer
Jika Saksi Diminta Diam, Jelas Hukum Dipermainkan
Jika Saksi Diminta Diam, Jelas Hukum Dipermainkan
Jika Saksi Diminta Diam, Jelas Hukum Dipermainkan
Copot Said Abdullah dari Ketua Banggar DPR RI

Berita Terkait

Sabtu, 7 Juni 2025 - 18:40 WIB

Makna Pengorbanan Pada Sesama di Hari Raya Idul Adha 1446 H

Sabtu, 7 Juni 2025 - 18:40 WIB

Makna Pengorbanan Pada Sesama di Hari Raya Idul Adha 1446 H

Sabtu, 7 Juni 2025 - 18:40 WIB

Makna Pengorbanan Pada Sesama di Hari Raya Idul Adha 1446 H

Jumat, 30 Mei 2025 - 14:59 WIB

Banyak Masalah Karena Tidak Membaca: Aplikasi Hermeneutika Subjektif Ala Gadamer

Kamis, 22 Mei 2025 - 12:00 WIB

Jika Saksi Diminta Diam, Jelas Hukum Dipermainkan

Berita Terbaru

Eks Ketua DPRD Jawa Timur (Kusnadi)

Hukum

Eks Ketua DPRD Sebut Gubernur Tahu Persis Alur Dana Hibah

Jumat, 20 Jun 2025 - 10:35 WIB

Istimewa

News

HAMD Gandeng BEM FKIP Unisma Gelar Seminar Inspiratif

Kamis, 19 Jun 2025 - 15:33 WIB