Sampaikan Persoalan Tenaga Kerja, Anggota DPD RI Ning Lia Istifhama Kunjungi Disnakertrans Jatim

Senin, 23 Desember 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Anggota Komite III DPD RI, Dr. Lia Istifhama M.E.I saat mendengarkan pemaeparan data dari Sigit Priyono, Kadisnakertrans Jatim. (Foto: dok. Istimewa)

Anggota Komite III DPD RI, Dr. Lia Istifhama M.E.I saat mendengarkan pemaeparan data dari Sigit Priyono, Kadisnakertrans Jatim. (Foto: dok. Istimewa)

JATIMCETTAR.COM, SURABAYA – Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) Ning Lia Istifhama melakukan kunjungan ke Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Jatim) untuk menginventarisasi berbagai masalah ketenagakerjaan, termasuk upah minimum, pelatihan, penempatan, serta isu-isu terkait perlindungan tenaga kerja.

Kunjungan tersebut diterima langsung Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Pemerintah Provinsi Jawa Timur Sigit Priyono, Sekretaris Dinas Agus Gunawan, perwakilan ITS, Pengawas Ketenagakerjaan, Pengantar Kerja, Penggerak Swadaya Masyarakat dan Mediator Hubungan Industrial di ruang utama II Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Jalan Menanggal, Senin (23/12).

Kunjungan ini merupakan bagian dari fungsi DPD RI untuk mengumpulkan informasi terkait dengan persoalan ketenagakerjaan di daerah, khususnya yang berhubungan dengan pekerja migran Indonesia (PMI), transmigrasi, serta masalah-masalah yang kerap terjadi dalam dunia kerja.

BACA JUGA :  Dialog Pendidikan Bersama Guru KB-TK Khadijah, Anggota DPD RI Lia Istifhama Bicara Mental Resiliensi Anak

Ning Lia Istifhama menyoroti beberapa isu penting, seperti masalah K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja), yang kerap kali tidak diindahkan oleh beberapa perusahaan.

“Ada banyak perusahaan yang cenderung nakal, merugikan karyawan. Bahkan ada perusahaan yang mengabaikan aspek keselamatan kerja, yang seharusnya menjadi prioritas utama dalam menjaga kesehatan dan keselamatan tenaga kerja,” ujar Ning Lia.

Dia juga menambahkan bahwa meskipun ada perusahaan yang fokus pada K3, masih banyak perusahaan yang mempekerjakan tenaga kerja lanjut usia dengan gaji rendah, meskipun mereka memiliki pengalaman yang cukup. “Ada ketidakseimbangan antara perusahaan dan tenaga kerja. Gaji yang rendah seringkali menjadi kendala utama,” tambahnya.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Timur, Sigit Priyanto, menjelaskan bahwa pihaknya telah menerapkan berbagai strategi untuk mengurangi pengangguran dan meningkatkan kompetensi tenaga kerja.

BACA JUGA :  Quraish Shihab Ungkap Ketabahan Najwa Shihab Pasca Kehilangan Suami

Salah satunya adalah melalui pelatihan-pelatihan yang diberikan kepada calon tenaga kerja. “Pelatihan yang kami berikan bertujuan untuk meningkatkan kompetensi agar angkatan kerja siap menghadapi tantangan di dunia kerja,” ujar Sigit.

Dipaparkannya, angka remiten PMI di Indonesia mencapai Rp 400 triliun, sedangkan sumbangan Jawa Timur mencapai Rp 200 triliun se-Indonesia. Jawa Timur nyaris lebih 50 persen menyumbang pendapatan ke Indonesia.

“Jawa Timur besar dan istimewa bisa menyumbang pendapatan negara sampai Rp 200 triliun dari remiten PMI,” tegasnya.

Sekretaris Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Pemprov Jatim, Agus Gunawan, juga menambahkan bahwa meskipun ada beberapa fasilitas pelatihan yang sudah baik, masih banyak yang perlu diperbaiki. “Contohnya, alat peraga yang masih menggunakan cargo dan belum mengganti dengan teknologi terkini seperti injeksi atau listrik,” katanya.

BACA JUGA :  Hadiri Puncak Peringatan Hari Ibu, Khofifah terima penghargaan dari Kementerian PPPA

Mengenai masalah upah minimum, Agus menjelaskan bahwa upah minimum di sektor swasta bakal mengacu pada upah sektoral yang sesuai dengan produktivitas perusahaan, dengan syarat bahwa perusahaan tersebut harus profesional dan berkomitmen untuk memenuhi kewajibannya terhadap tenaga kerja.

Pentingnya penguatan media kerja dan pengembangan identitas kompetensi di semua kejuruan juga menjadi sorotan.

Hal ini diharapkan dapat menurunkan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) serta membantu angkatan kerja menemukan pekerjaan yang sesuai dengan keterampilan yang mereka miliki. “Mental bekerja dan peningkatan keterampilan harus menjadi prioritas agar angkatan kerja siap bersaing dan tidak terjebak dalam pekerjaan dengan gaji rendah,” tutup Ning Lia Istifhama.

Kunjungan ini diharapkan dapat membawa solusi konkret untuk meningkatkan kualitas ketenagakerjaan di Jawa Timur, serta memperkuat perlindungan dan kesejahteraan bagi seluruh tenaga kerja di Indonesia.

Berita Terkait

LBH FORpKOT Desak Audit Investigatif Dana Desa Batang-Batang Daya, Indikasi Korupsi Tahun 2021-2024 Mencuat!
Mengingat Kembali “Sera Amane” Artis Film Dewasa Asal Indonesia Yang Pernah Menghebohkan Publik
Ketua DPRD Sumenep Terseret Kasus Pemerasan, Perkara Segera Naik Penyidikan!
Kongres I Partai UKM Indonesia Akan Digelar di Jakarta, Bulan Agustus Tahun 2025
RSUD dr. H.Moh. Anwar Sumenep Dituding Memprioritaskan Citra Ketimbang Kualitas Pelayanan
Rangkap Jabatan, Rakyat Miskin Tetap di Baris Belakang
Jan Maringka: Upaya Penulisan Kembali Sejarah Membangkitkan Kembali Jati Diri Bangsa
Ditengah Pusaran Isu Korupsi di Pemprov Jatim, Khofifah Justru Berangkat Haji Atas Undangan Langsung Raja Salman!

Berita Terkait

Senin, 2 Juni 2025 - 23:58

LBH FORpKOT Desak Audit Investigatif Dana Desa Batang-Batang Daya, Indikasi Korupsi Tahun 2021-2024 Mencuat!

Senin, 2 Juni 2025 - 22:04

Mengingat Kembali “Sera Amane” Artis Film Dewasa Asal Indonesia Yang Pernah Menghebohkan Publik

Senin, 2 Juni 2025 - 09:51

Ketua DPRD Sumenep Terseret Kasus Pemerasan, Perkara Segera Naik Penyidikan!

Minggu, 1 Juni 2025 - 09:02

Kongres I Partai UKM Indonesia Akan Digelar di Jakarta, Bulan Agustus Tahun 2025

Sabtu, 31 Mei 2025 - 23:20

RSUD dr. H.Moh. Anwar Sumenep Dituding Memprioritaskan Citra Ketimbang Kualitas Pelayanan

Berita Terbaru