Makna Pengorbanan Pada Sesama di Hari Raya Idul Adha 1446 H

Sabtu, 7 Juni 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh Syafrudin Budiman SIP (Ketua Umum Partai UKM Indonesia / Kordinator Nasional Aliansi Relawan Prabowo Gibran)

Zero, Jakarta – Makna Idul Adha 1446 Hijriah saat ini adalah pengorbanan kepada sesama umat manusia. Katanya, setiap insan manusia harus memiliki rasa kepedulian akan sesama dalam bentuk gotong-royong, saling membantu dan saling tolong menolong.

“Apalah arti sebuah kemapanan, kesuksesan dan kebahagian tanpa ada rasa peduli antar sesama insan manusia. Yang kaya harus berbagi kepada yang miskin atau yang tidak mampu, yang pintar berbagi ilmu agar ilmunya bermanfaat dan yang sudah bahagia menebar kebahagiaannya kepada lainnya.”

Pengorbanan Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS menjadi cerminan bahwa, semua manusia kembali pada Allah SWT. Semua yang melekat dalam diri kita hanyalah titipan sementara dan kita akan kembali kepada sang khalid saat ajal tiba.

IMG_20250607_165203
IMG_20250607_165147
IMG_20250607_165122
IMG_20250607_165147
IMG_20250607_165203
previous arrow
next arrow

“Semua amal dan jariyah kita akan menjadi bekal kita di akhirat nantinya. Oleh karena itu diperintahkan bagi yang mampu untuk berkurban, baik onta, sapi atau kambing agar kebahagian yang sudah diraih bisa dirasakan banyak orang.”

BACA JUGA :  Quraish Shihab Ungkap Ketabahan Najwa Shihab Pasca Kehilangan Suami

Dalam pandangan Islam, Idul Adha pada setiap tanggal 10 Dzulhijjah juga dikenal dengan sebuatan “Hari Raya Haji”, dimana kaum muslimin yang sedang menunaikan haji yang utama, yaitu wukuf di Arafah. Mereka semua memakai pakaian serba putih dan tidak ber jahit, yang di sebut pakaian ihram.

Hal itu melambangkan persamaan akidah dan pandangan hidup, mempunyai tatanan nilai yaitu nilai persamaan dalam segala segi bidang kehidupan.

“Tidak dapat dibedakan antara mereka, semuanya merasa sederajat. Sama-sama mendekatkan diri kepada Allah Yang Maha Perkasa, sambil bersama-sama membaca kalimat talbiyah.”

Disamping itu Idul Adha dinamakan hari raya haji, juga dinamakan “Idul Qurban”, karena pada hari itu Allah memberi kesempatan kepada kita untuk lebih mendekatkan diri kepada-Nya. Bagi umat muslim yang belum mampu mengerjakan perjalanan haji, maka ia diberi kesempatan untuk berkurban, yaitu dengan menyembelih hewan qurban sebagai simbol ketakwaan dan kecintaan kita kepada Allah SWT.

BACA JUGA :  Bahaya Menonton Film Dewasa

Jika kita menengok sisi historis dari perayaan Idul Adha ini, maka pikiran kita akan teringat kisah teladan Nabi Ibrahim, yaitu ketika Beliau diperintahkan oleh Allah SWT untuk menempatkan istrinya Hajar bersama Nabi Ismail putranya, yang saat itu masih menyusu. Mereka ditempatkan di suatu lembah yang tandus, gersang, tidak tumbuh sebatang pohon pun.

Lembah itu demikian sunyi dan sepi tidak ada penghuni seorangpun. Nabi Ibrahim sendiri tidak tahu, apa maksud sebenarnya dari wahyu Allah yang menyuruh menempatkan istri dan putranya yang masih bayi itu, ditempatkan di suatu tempat paling asing, di sebelah utara kurang lebih 1600 KM dari negaranya sendiri palestina.

“Tapi baik Nabi Ibrahim, maupin istrinya Siti Hajar, menerima perintah itu dengan ikhlas dan penuh tawakkal. Ini yang harus menjadi tauladan kita untuk siap berkorban untuk sesama.”

Karena pentingnya peristiwa tersebut. Allah mengabadikannya dalam Al-Qur’an (QS Ibrahim 37).

BACA JUGA :  CEO Silicon Valley Bridge Bank Meminta Pelanggan untuk menyetor ulang dana Mereka

رَّبَّنَا إِنِّي أَسْكَنتُ مِن ذُرِّيَّتِي بِوَادٍ غَيْرِ ذِي زَرْعٍ عِندَ بَيْتِكَ الْمُحَرَّمِ رَبَّنَا لِيُقِيمُواْ الصَّلاَةَ فَاجْعَلْ أَفْئِدَةً مِّنَ النَّاسِ تَهْوِي إِلَيْهِمْ وَارْزُقْهُم مِّنَ الثَّمَرَاتِ لَعَلَّهُمْ يَشْكُرُونَ

Artinya, Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku di lembah yang tidak ada tanamannya (dan berada) di sisi rumah-Mu (Baitullah) yang dihormati. Ya Tuhan kami, (demikian itu kami lakukan) agar mereka melaksanakan salat. Maka, jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan anugerahilah mereka rezeki dari buah-buahan. Mudah-mudahan mereka bersyukur.

Seperti yang diceritakan oleh Ibnu Abbas bahwa tatkala Siti Hajar kehabisan air minum hingga tidak biasa menyusui nabi Ismail, beliau mencari air kian kemari sambil lari-lari kecil (Sa’i) antara bukit Sofa dan Marwah sebanyak 7 kali.

“Tiba-tiba Allah mengutus malaikat jibril membuat mata air Zam Zam. Siti Hajar dan Nabi Ismail memperoleh sumber kehidupan. Inilah kebesaran Allah SWT kepada umatnya apabila berserah diri dan siap berkorban untuk sesama insan.” (red)

Berita Terkait

Eksploitasi Alam dan Degredasi Moral
Promotor Musik Nasional Edy Torana Sembelih 3 Ekor Sapi 1,8 Ton dan 2 Ekor Kambing
Miliaran Rupiah Digelontorkan untuk Kebersihan RSUD Anwar, Namun Masih Banyak Keluhan Dari Pasien
KKN: Antara Pengabdian dan Pura-Pura
Kasus Dugaan Korupsi Gebyar Batik Pamekasan: Aktivis Tuding Ada Permainan di Inspektorat
Stefano Lilipaly Comeback Timnas dan Langsung Disambut Penuh Cinta Suporter Timnas
Koreografi Gatotkaca “Pecah Tembok China” Meriahkan SUGBK Saat Kumandangkan Indonesia Raya
Gemuruh GBK: Koreografi Suporter Kobarkan Semangat Garuda Lawan China di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Berita Terkait

Sabtu, 7 Juni 2025 - 11:37

Makna Pengorbanan Pada Sesama di Hari Raya Idul Adha 1446 H

Sabtu, 7 Juni 2025 - 06:59

Eksploitasi Alam dan Degredasi Moral

Sabtu, 7 Juni 2025 - 06:37

Promotor Musik Nasional Edy Torana Sembelih 3 Ekor Sapi 1,8 Ton dan 2 Ekor Kambing

Jumat, 6 Juni 2025 - 21:59

Miliaran Rupiah Digelontorkan untuk Kebersihan RSUD Anwar, Namun Masih Banyak Keluhan Dari Pasien

Jumat, 6 Juni 2025 - 17:02

Kasus Dugaan Korupsi Gebyar Batik Pamekasan: Aktivis Tuding Ada Permainan di Inspektorat

Berita Terbaru

Foto : Khoirun Nisa., S.Pd., Gr.

Karya Tulis

Eksploitasi Alam dan Degredasi Moral

Sabtu, 7 Jun 2025 - 06:59